Oleh : KH Abdullah Gymnastiar
Ada sebuah pertandingan tinju. Petinju yang satu ditutup kepalanya sehingga tidak bisa melihat, sedangkan petunju yang satunya lagi tidak ditutup dan bisa bebas bergerak. Apa yang akan terjadi? Petinju yang ditutup kepalanya pasti akan menjadi bulan-bulanan lawannya.
Pertarungan kedua petinju tersebut, sesungguhnya menggambarkan pertarungan antara setan dengan manusia. Betapa sengsaranya jika kita harus bertarung dengan makhluk yang tidak terlihat, sedangkan ia bisa melihat kita. Tugas setan hanya satu, yaitu menggoda dan menggelincirkan manusia, sedangkan tugas kita sangat banyak. Setan menggoda manusia secara berjamaah, sedangkan kita harus menghadapinya sendirian.
Karena itu, tanpa berlindung kepada Allah, kita akan menjadi bulan-bulanan mereka. Analoginya, jika kita diganggu anjing galak, maka cara yang paling efektif untuk selamat, adalah meminta tolong kepada pemilik anjing tersebut. Inilah yang Allah perintahkan, Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (QS Al A'raaf [7]: 200).
Melihat berbagai keterbatasan manusia, Allah SWT telah memberikan aneka perlindungan kepada kita. Salah satunya dengan zikir. Zikir yang dilakukan dengan benar dan ikhlas, akan membuat setan tidak berkutik. Zikir di sini termasuk pula shalat, tilawah Al-Quran serta membaca doa. Dari Harits Al Asyari bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Aku perintahkan kepada kalian agar selalu berzikir kepada Allah. Sesungguhnya, perumpamaan orang yang berzikir itu seperti seorang yang dicari-cari oleh musuhnya. Mereka menyebar mencari orang tersebut sehingga ia sampai pada suatu benteng yang sangat kokoh dan ia dapat melindungi dirinya di dalam benteng tersebut dari kejaran musuh. Begitu juga setan. Seorang hamba tidak akan dapat meindungi dirinya dari setan, kecuali dengan berzikir kepada Allah.
Sesungguhnya, zikir akan membuat hati kita akan tenang, cemerlang, iman bertambah kuat dan hawa nafsu bisa lebih terkendali (QS Ar Ra'd [13]: 28). Nah, ketika nafsu kita terkendali, maka setan tidak lagi memiliki daya. Sebab, setan hanya bisa menggoda manusia dengan memanfaatkan hawa nafsu. Itulah sebabnya tipu daya setan tidak berdaya sedikit pun terhadap orang-orang ikhlas, yaitu orang-orang yang telah mampu menempatkan Allah di atas hawa nafsunya (QS Shaad [38]: 82-83).
Rasulullah SAW telah mencontohkan beberapa zikir pendek yang bisa membentengi kita dari tipu daya setan. Di antaranya, ucapan ta'awudz, a'uzdubillahi minassyaithaani rajiimi. Selain membaca basmalah, sangat baik pula jika kita membaca ta'awudz sebelum beraktivitas, agar Allah melindungi kita dari tipu daya setan.
Juga ucapan, “Bismillahi tawakkaltu 'alallahu laa haula wa laa quwwata illa billahi”. Dengan menyebut nama Allah, aku bertawakal kepada-Nya, dan tiada daya serta kekuatan kecuali dari Allah semata. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda bahwa siapa pun yang membaca doa ini ketika keluar dari rumahnya, maka Allah akan memberinya petunjuk, menjaga serta memalingkannya dari godaan setan.
Dan yang ketiga, ucapan istighfar serta tahlil. Rasulullah SAW bersabda, “Perbanyaklah mengucap 'La Laa Ilaha illaallahu' dan beristighfar. Karena setan berkata, 'Aku telah membinasakan mereka dengan dosa, sedangkan mereka membinasakanku dengan ucapan 'La Laa Ilaha illaallahu' serta dengan beristighfar. Ketika aku melihat hal itu, aku binasakan mereka dengan hawa nafsu. Sehingga mereka akhirnya menyangka bahwa mereka terus berada dalam naungan hidayah, dan mereka pun tidak lagi beristighfar” (HR Abu Ya'la dan Ad Dailami).
Saudaraku, ada banyak zikir lain yang bisa kita baca dalam berbagai waktu dan kesempatan. Misal, saat hendak tidur, bangun tidur, makan, berhubungan suami istri, dsb. Termasuk pula membaca Al Ma'tsurat setelah shalat Subuh dan Asar. Bertaburan pula ayat-ayat Alquran dan hadits yang bisa kita jadikan materi zikir. Insya Allah, jika hati kita senantiasa tersambung kepada Allah, maka akan ada benteng kokoh antara kita dan setan.
Ada sebuah pertandingan tinju. Petinju yang satu ditutup kepalanya sehingga tidak bisa melihat, sedangkan petunju yang satunya lagi tidak ditutup dan bisa bebas bergerak. Apa yang akan terjadi? Petinju yang ditutup kepalanya pasti akan menjadi bulan-bulanan lawannya.
Pertarungan kedua petinju tersebut, sesungguhnya menggambarkan pertarungan antara setan dengan manusia. Betapa sengsaranya jika kita harus bertarung dengan makhluk yang tidak terlihat, sedangkan ia bisa melihat kita. Tugas setan hanya satu, yaitu menggoda dan menggelincirkan manusia, sedangkan tugas kita sangat banyak. Setan menggoda manusia secara berjamaah, sedangkan kita harus menghadapinya sendirian.
Karena itu, tanpa berlindung kepada Allah, kita akan menjadi bulan-bulanan mereka. Analoginya, jika kita diganggu anjing galak, maka cara yang paling efektif untuk selamat, adalah meminta tolong kepada pemilik anjing tersebut. Inilah yang Allah perintahkan, Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (QS Al A'raaf [7]: 200).
Melihat berbagai keterbatasan manusia, Allah SWT telah memberikan aneka perlindungan kepada kita. Salah satunya dengan zikir. Zikir yang dilakukan dengan benar dan ikhlas, akan membuat setan tidak berkutik. Zikir di sini termasuk pula shalat, tilawah Al-Quran serta membaca doa. Dari Harits Al Asyari bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Aku perintahkan kepada kalian agar selalu berzikir kepada Allah. Sesungguhnya, perumpamaan orang yang berzikir itu seperti seorang yang dicari-cari oleh musuhnya. Mereka menyebar mencari orang tersebut sehingga ia sampai pada suatu benteng yang sangat kokoh dan ia dapat melindungi dirinya di dalam benteng tersebut dari kejaran musuh. Begitu juga setan. Seorang hamba tidak akan dapat meindungi dirinya dari setan, kecuali dengan berzikir kepada Allah.
Sesungguhnya, zikir akan membuat hati kita akan tenang, cemerlang, iman bertambah kuat dan hawa nafsu bisa lebih terkendali (QS Ar Ra'd [13]: 28). Nah, ketika nafsu kita terkendali, maka setan tidak lagi memiliki daya. Sebab, setan hanya bisa menggoda manusia dengan memanfaatkan hawa nafsu. Itulah sebabnya tipu daya setan tidak berdaya sedikit pun terhadap orang-orang ikhlas, yaitu orang-orang yang telah mampu menempatkan Allah di atas hawa nafsunya (QS Shaad [38]: 82-83).
Rasulullah SAW telah mencontohkan beberapa zikir pendek yang bisa membentengi kita dari tipu daya setan. Di antaranya, ucapan ta'awudz, a'uzdubillahi minassyaithaani rajiimi. Selain membaca basmalah, sangat baik pula jika kita membaca ta'awudz sebelum beraktivitas, agar Allah melindungi kita dari tipu daya setan.
Juga ucapan, “Bismillahi tawakkaltu 'alallahu laa haula wa laa quwwata illa billahi”. Dengan menyebut nama Allah, aku bertawakal kepada-Nya, dan tiada daya serta kekuatan kecuali dari Allah semata. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda bahwa siapa pun yang membaca doa ini ketika keluar dari rumahnya, maka Allah akan memberinya petunjuk, menjaga serta memalingkannya dari godaan setan.
Dan yang ketiga, ucapan istighfar serta tahlil. Rasulullah SAW bersabda, “Perbanyaklah mengucap 'La Laa Ilaha illaallahu' dan beristighfar. Karena setan berkata, 'Aku telah membinasakan mereka dengan dosa, sedangkan mereka membinasakanku dengan ucapan 'La Laa Ilaha illaallahu' serta dengan beristighfar. Ketika aku melihat hal itu, aku binasakan mereka dengan hawa nafsu. Sehingga mereka akhirnya menyangka bahwa mereka terus berada dalam naungan hidayah, dan mereka pun tidak lagi beristighfar” (HR Abu Ya'la dan Ad Dailami).
Saudaraku, ada banyak zikir lain yang bisa kita baca dalam berbagai waktu dan kesempatan. Misal, saat hendak tidur, bangun tidur, makan, berhubungan suami istri, dsb. Termasuk pula membaca Al Ma'tsurat setelah shalat Subuh dan Asar. Bertaburan pula ayat-ayat Alquran dan hadits yang bisa kita jadikan materi zikir. Insya Allah, jika hati kita senantiasa tersambung kepada Allah, maka akan ada benteng kokoh antara kita dan setan.
( KH Abdullah Gymnastiar )
Republika
Posting Komentar