Kisah Persaingan Jihad Khaitsamah dan Ayahnya

Kepahaman para sahabat atas keridhoan Allah, hari akhir, syurga dan hal2 yang seumpama dengan itu adalah kepahaman yang terbaik diantara kita para manusia. Bukan kita orang2 akhir zaman, dan bukan pula wali2 yang jelas2 telah menjadi asbab tersebarnya dienul Islam ke seluruh pelosok dunia.

Ketika Rasulullah (saw) hendak berangkat ke Badar pada saat2 dimana Allah (swt) menguji keimanan mereka, maka Sa'ad bin Khaitsamah (ra) dan ayahnya, Khaitsamah bin Harits (ra), saling berebut untuk turut menyertai Rasulullah (saw) ke Badar.

Mengetahui hal itu, maka Rasulullah (saw) menentukan, "Yang boleh pergi hanya salah satu diantara kalian. Jadi undilah diantara kalian berdua."

Khaitsamah (ra) berkata kepada anaknya, Sa'ad (ra), "Sebaiknya aku saja yang berangkat dan kamu tinggal untuk menjaga kaum perempuan."

Sa'ad (ra) menjawab, "Kalau tidak karena surga, maka saya akan mengalah kepadamu, ayah. Akan tetapi saya ingin sekali mendapatkan surga."

Ketika diundi, maka nama Sa'ad yang keluar. Dengan demikian maka dialah yang diizinkan untuk mengikuti perang bersama Nabi (saw) ke Badar. Dan dalam perang tersebut ternyata Sa'ad terbunuh oleh Amr bin Abdu Wadd. [1] Subhanallah.


Catatan kaki:
[1] HR Hakim dalam kitabnya jilid III halaman 189.

Bersumber dari tulisan Subhan Ibn Abdullah, Pattaya, 03/05/2005

About this entry

Posting Komentar

 

About me | Author Contact | Powered By Blogspot | © Copyright  2009